SUDAHKAH MENJADI ORANG TUA SHALEH ?

Posted by bikin.jejak On Kamis, 22 Desember 2011 0 komentar

 

Ayo Berbagi Kebaikan. Jika di arti secara bebas mungkin arti orang tua shaleh adalah orang tua yang baik. Baik dalam arti yang luas. Baik dalam bertutur kata kepada anak, baik dalam sikap, baik dalam berkomunikasi, baik dalam menanggapi perilaku anak dan baik dalam membimbing anak.

Kalau ada orang tua baik (shaleh), berarti ada juga orang tua jahat (su’ul). Mungkin memang demikian. Karena kita juga sering mendengar dan melihat banyak perlakuan kejam, keras kepada anak justru dilakukan oleh orangtuanya sendiri. Anak menjadi lampiasan emosial dari orangtua. Anak yang belum banyak mengetahui tentang permasalahan dalam kehidupan ini, harus rela menanggung akibatnya.

Meski kondisi di atas jauh dari kita, selaku kader terbina. Lantas bukan berarti kita telah jadi orangtua yang shaleh. Perlakuan kita kepada anak, tanpa disadari bisa memberikan efek yang luarbiasa pada anak. Kadang kita menganggap bahwa perlakuan kita kepada anak merupakan perlakuan yang wajar, namun anak menangkapnya berbeda. Jika perlakuan ini terus berulang, anak akan memiliki kesimpulan sendiri dan pada akhirnya akan membentuk karakternya.

Ada sebuah kisah di jaman Rasulullah SAW. Saat ini itu Rasul sedang menggendong bayi. Tiba-tiba bayi ini pipis digendongan Rasulullah SAW. Dengan spontanitas, ibu dari bayi ini pun langsung mengambil bayi dari gendongan Rasul SAW. Melihat perlakuan ibu, yang mengambil bayi dengan spontan dan keras. Rasul pun menegurnya dengan berkata, “ pipis bayi ini dapat hilang hanya dengan dibasuh air, tapi perlakuanmu kepadanya akan tetap teringat.”

Bukankah niat dari ibu tersebut baik. Hanya perlakuan yang keliru kepada anak, membuat anak menyimpan memori tentang perlakuan yang diterimanya. Sayangnya perlakuan yang diterima anak adalah perlakuan yang buruk.

Jika demikian, coba di ingat kembali perlakuan apa yang pernah diberikan kepada anak kita, meski dengan niat yang baik.

Dari sedikit uraian di atas, orangtua shaleh terletak pada perlakuan orang tua kepada anak. Ingat apa yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib r.a, didiklah (persiapkanlah) anak-anakmu untuk jamannya. Inilah konsep pendidikan yang seharusnya diberlakuan oleh para orangtua dalam mendidik anaknya.

Tanamkan sugesti positif melalui perlakuan kita kepadanya. Sehingga anak akan memiliki kekuatan yang positif dan lebih siap untuk menghadapi tantangan sesuai jamannya nanti.

Selamat Menjadi Orangtua Shaleh!

READ MORE

Slogan Ayo Indonesia Bisa

Posted by bikin.jejak On Senin, 21 November 2011 0 komentar

 

Berbagi Kebaikan. Ada pesan positif yang sedang menjalar ke seluruh pelosok negeri ini. Dan hasilnya sudah terasa. Pesan positif ini, erat kaitannya dengan Sea Games ke 26. Lho, emang ada hubungannya ya? Lha ya ada, coba aja perhatikan. Sea Games sangar erat dengan slogan “Ayo Indonesia Bisa.” Slogan ini menyebar ke seluruh rakyat Indonesia. Slogan “Ayo Indonesia Bisa" benar-benar menyerap ke dalam hati bangsa Indonesia.

Ada beberapa cara slogan ini begitu kuat diterima oleh rakyat Indonesia.

Pertama : slogan ini tersebar melalui media elektronik, TV ataupun Radio. Media elektronik memiliki daya yang efektif dalam menyebarkan sebuah pesan kepada masyarakat. Karena hampir seluruh masyarakat Indonesia memiliki kesenangan untuk menghabiskan waktu dengan kedua media ini.

Kedua : slogan ini terus diulang-ulang sepanjang hari. Meski dibarengi dengan sebuah produk, tetap saja slogan ini masuk dan diterima oleh masyarakat. Hampir disetiap waktu, kita melihat dan mendengar slogan ini. Baik secara langsung atau tidak.

Ketiga : pemicu slogan ini adalah Sea Games. Orang akan otomatis mengkaitan slogan “Ayo Indonesia Bisa” dengan hajat besar olah raga Asia Tenggara ini. Blom lagi ditambah dengan logo Sea Games yang ada. Ini semakin menambah pemicu yang efektif.

Euforia slogan ini yang terakumulasi dari seluruh rakyat Indonesia dan ini merupakan kekuatan yang luarbiasa. Kalau dalam ilmu tentang bawah sadar, slogan “Ayo Indonesia Bisa” berhasil tersimpan di memori alam bawah sadar. Yang menyimpan slogan ini ternyata bukan satu atau dua orang. Mungkin sampai 200an juta orang yang menyimpan slogan positif ini di alam bawah sadarnya.

Di Buku The Secret, dituliskan bahwa pikiran positif akan memiliki kekuatan besar. Karena akan mengisi makro kosmo yang luas atau alam semesta. Jika alam semesta ini di isi oleh energi positif, alam akan bergerak sesuai pesan positif yang dikumpulkan. Nah, seluruh rakyat Indonesia sedang melakukan ini.

Saya tidak mau mengatakan hal ini telah terbukti. Tapi pesan positif ini telah membuat Sea Games kali ini milik Indonesia. Hal ini terlihat dari perolehan jumlah emas yang jauh dibandingkan dengan negara-negara lain. Dan berpotensi menjadi juara umum. Apalagi dicabang oleh sepak bola. Tim Garuda Muda, mampu menunjukkan kepakan sayap sehingga bisa terbang tinggi.

Kalau pesan positif ini terus di sebar untuk kebaikan Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia ini menerimanya, yang akhirnya akan terakumulasi. Ini akan merupakan awal dari perubahan bangsa ini.

READ MORE

Keinginan dan Kebutuhan itu Berbeda

Posted by bikin.jejak On Sabtu, 19 November 2011 0 komentar
Saya ambil dari Yahoo.com

Peluncuran produk tablet dengan variasi inovasi teknologi dan harga dari berbagai merek dua tahun terakhir ini nyatanya berpengaruh besar terhadap tren penggunaan gadget di Indonesia. Berdasarkan poll yang dibuat Yahoo! Indonesia sejak pertengahan Oktober lalu di halaman Tech Life, sebanyak 38% (7.032) peserta poll Tech Life memilih tablet sebagai produk gadget yang akan dibeli saat ini. Fakta ini memang tak bisa dipungkiri karena memang—selain di Indonesia—tablet merupakan tren global saat ini. Seperti dilansir Time, pada tahun 2011 saja, pertumbuhan unit penjualan tablet secara global sudah mencapai angka 255%, yang diprediksi akan naik menjadi 750% pada tahun 2015. Itu pun tidak lepas dari kebutuhan banyak orang atas kebutuhan komputasi yang lebih personal dengan fungsi multimedia yang lebih tinggi dari sekedar laptop.

Sebanyak 24% peserta poll memilih smartphone. Jenis gadget ini menduduki posisi kedua. Perkembangan teknologi smartphone yang signifikan saat ini hampir tak bisa dilepaskan dari tren tablet yang sedang terjadi, karena gadget ini juga merupakan bagian dari komputasi masa depan yang selalu ditunggu inovasinya. Apalagi dengan varian desain yang tepat di genggaman tapi mampu melakukan berbagai fungsi multimedia. Melansir Fortune, tantangan terbesar bagi produsen smartphone agar bisa tetap bertahan di tren gadget masa kini adalah dibutuhkannya teknologi yang bisa lebih cerdas, fitur lebih banyak, dan fleksibilitas penggunaan gadget itu sendiri.

Dari tujuh jenis gadget yang Tech Life masukkan di poll tersebut, yang paling sedikit mendapatkan respon adalah pembaca buku elektronik; cuma 1%. Banyak dari mereka yang langsung memilih tablet—yang bisa diberi fitur pembaca buku elektronik—dengan pertimbangan keefektifan harga dan flesibilitas. Padahal kalau ditilik lebih jauh, pertimbangan fungsi bisa lebih masuk akal, karena untuk membaca, dibutuhkan teknologi e-ink yang akan menyamankan mata. Sementara tablet yang beredar saat ini masih belum menyertakan e-ink di perangkatnya. Melihat kampanye mengurangi penggunaan kertas akhir-akhir ini, bisa saja pada tahun ke depannya, pembaca buku elektronik menjadi tren baru di dunia gadget. Atau paling tidak di dunia literasi. Waktu akan menjawabnya.

 Saya hanya ingin sedikit komentar. Ini sungguh luarbiasa. Perkembangan kecanggihan teknologi emang bener-benar sangat cepat. Semua bergerak begitu cepat. Semua produsen teknologi saling berlari kencang. Mencapai kepuasan dalam teknologi. Memang sebuah teknologi, di jaman ini menjadi kebutuhan. Dan kebutuhan orang untuk memiliki kecanggihan berbeda satu sama lainnya.
Saya yakin ada yang memiliki sebuah kecanggihan teknologi untuk kebutuhan kerja dan aktifitas. Namun ada juga kebutuhan mengikuti tren teknologi yang ada. Untuk yang kedua ini, belum tentu kebutuhan akan kecanggihan teknologi ini memang diperlukan. Biasanya, hanya karena ingin menunjukan status sosial aja. Bener ga sich..???
Itulah Indonesia. Meski dikatakan rakyat Indonesia miskin, toh kita lihat jalanan penuh sesak dengan mobil mewah dan canggih. Penjual barang elektronik pun, rasa-rasanya terus mengalami peningkatan. Artinya, rakyat Indonesia memang memiliki kemampuan untuk itu, dan termasuk golongan menengah ke atas.
Sebagai manusia yang seharus memeggang kendali atas jamannya, maka sudah seharusnya manusia mampu mengendalikan sesuatunya dengan baik. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Siapapun pasti punya keinginan, tapi apakah keinginan itu merupakan kebutuhan?
Agar kita tetap aman, tetap berada di luar lingkaran kecanggihan teknologi ini, yang mungkin sewaktu-waktu dapat menyeret kita hingga dalam, yang akhirnya akan membuat kita sulit. Karena kita memaksakan keinginan yang bukan kebutuhan.
semoga bermanfaat..

Tinggalkan komen yang membangun ya...
READ MORE

Blog Berbagi Semangat Kebaikan Kesuksesan

Posted by bikin.jejak On Rabu, 16 November 2011 0 komentar
Alhamdulillah akhirnya saya mempunyai blog, meski ini bukan blog yang pertama. Karena pada blog yang sebelumnya, saya hanya mencoba bagaimana mengelola sebuah blog dengan baik, produktif, dan efektif. 
Lalu, apa bedanya dengan blog sebelum blog ini. Yang berbeda adalah semangatnya. Niat saya membuat blog ini adalah agar saya bisa terus berbagi dan berbagi dengan banyak orang dari berbagai penjuru dunia. 
Saya memperhatikan, bahwa proses kehidupan ini sangat menarik dan penuh dengan peristiwa yang mengandung Semangat, Kebaikan dan Kesuksesan. Berbagi itu mulia. Rasanya, semua orang di penjuru dunia menginginan semangat, kebaikan dan kesuksesan. Jadi, begitu banyak orang yang menginginkannya, mengapa kita yang memiliki hal itu, hanya bisa disimpan aja. Akan sangat bermanfaat jika semua itu, dibagikan ke seluruh orang di penjuru dunia ini. 
Karena alasan itu, saya kini mulai kembali menulis blog. Namun ada pelajaran penting dari saya mengelola blog. Perlu semangat dan komitmen yang kuat, super kokoh untuk bisa konsisten menulis blog. Pada kenyataannya, ini sungguh berat. Spertinya hampir kebanyakan orang yang menulis blog, kemudian berhenti disebabkan tenaga mereka yang habis dalam menjaga semangat, komitmen dan konsisten dalam memelihara blognya sendiri. 
Ini kebaikan dari proses mengelola blog. Kesuksesan dalam mengelola blog kini, ada di depan. Kita hanya tinggal melangkah, bikin jejak, agar blog ini terjaga dengan baik. Sehingga blog ini memiliki kebaikan, semangat dan mendulang kesuksesan. 


mas.priy
READ MORE